Stasiun, Hutan, Dan rumah berujung kematian


“Tiik”Tiik”Tiik” kini hujan sedang membasahi kota ini , aku hanya bisa menghela nafas karena aku akan terlambat untuk datang kerumah , ku lihat jam di tangan ku , jam menunjukan pukul 20.30 ya tuhan udah hampir 2 jam aku menunggu hujan ini supaya redah tapi yang ada malah tambah lebat ,  aku ingin sekali menelpon  kawan ku untuk menjemputku tapi  baterai hp ku malah low ,mau naik bus malah dari tadi bus nya ngak datang-datang ,  Ya tuhan apes banget deh aku hari ini .

Semakin lama aku menunggu semakin mengantuk karena hawa dingin ini menyelimuti tubuhku dan semakin larut malam semakin membuat ku takut perasaan apa ini kok hawa nya jadi panas gini ya , kok gerah banget sih padahal tadi dingin banget loh, Udahhhhh- Belummm ,Udahhhh- Belummm  terdengar suara anak kecil dari arah belakang ku , aku menoleh ke belakang  dan aku Cuma melihat hutan yang sangat lebat dan pohon-pohonan yang sangat tinggi , “Aku menelan ludahku” suara apa tadi mana mungkin ada anak kecil sedang bermain petak-umpet di hutan serem kayak gini ditengah hujan dan di malam hari , Ku ambil sebatang rokok dari saku ku lalu ku hidupkan untuk men ghilangkan rasa takut ku karena rokok ini sangat membantu sekali  isapan demi isapan rokok mulai membuatku tenang dan otaku pun mampu berpikir lagi wajar kayak gitu kita manusia udah dari dulu berdampingan dengan mahluk halus perbedaan kita mereka gaib dan kita nyata .

“Srek-srek” terdengar dari arah hutan tapi suaranya dari arah kanan ku  sumber suaranya seperti ada orang melewatin semak-semak dan tumbuhan liar , Ku memejamkan mata dan mefokuskan pikiran ku untuk supaya lebih jelas mendengar “Srek-srek” suara itu menuju ke sini suara nya semakin jelas aku membuka mata dan ku lihat ternyata  ituuuuu....”Krik,Krik,Krik” Ituuuuu..... kelinci -.-  .

Hawa ini semakin panas dan kenapa hujan belum berhenti juga “SIAL” aku menendang kaleng bekas yang berada di depan kakiku .
“tek”tek”tek” terdengar  suara sedang berlari ku melihat ke sumber suara itu dari kejauhan aku melihat seorang wanita sedang berlari ke arahku dan saat dia memasuki halte dan dia berkata” syukurlah ada orang disini kalau aku sendirian pasti aku akan ketakutan menunggu disini”.
Permisi ya mas “ Sapa perembuat tersebut.
Iya mbak , Mbak dari mana ya kok jam segini baru pulang hujan-hujan seperti ini?
Oh iya mas saya tadi lembur di kantor saya mas , maklum mas bos ngasih kerjaan mendadak jadi saya mesti lembur deh ?
Tiba-tiba kami diam sejenak “TOLONG-TOLONG” ada suara seperti mintak tolong.
 mbak kamu dengar ngak ? ,
Iya aku dengar kok mas , Suara nya dari arah hutan , Mas aku takut .
Tenang saja dik , ada mas disini . (padahal aku juga sudah takut).

Kembali lagi suara seperti orang yang sedang melewati semak-semak atau ilalang “Srek-Srek” , suara nya seperti dari arah kanan kami , Kali ini apa yang bakal keluar tadi kelinci sekarang apa lagi ?.

Mas, Mbak Tolong ternyata seorang wanita yang keluar dari ilalang dengan  memakai baju hitam dengan tubuh yang penuh luka dan rambut yang agak acak-acakan sekiranya umur wanita tersebut 25 tahun, Seketika itu wanita itu jatuh pinsan lalu aku dan mbak tersebut menghampiri wanita itu .

Hei Kamu tidak apa ? (Aku)
Mas, Mbak tolong  saya tolong anak saya ? (ibu)
Anak ibuk kenapa ? (Mbak)
Anak saya berada di hutan mbak , dia sekarang bersembunyi di rumah tua yang berada di hutan mbak tolong mbak dia nyaris mau dimakan raja hutan mbak ? (ibu)
Mas bagaimana ini mas , apakah kita harus menolongnya ? (Mbak)
Sebentar , lebih baik kalau kita lapor polisi dulu aja  ? (aku)
Mas, Mbak tak ada waktu lagi kalau mau lapor polisi , anak saya itu harta satu-satunya yang saya miliki mbak , Tolong mas,mbak ? (momohon ) (ibu)
Mas aku ngak tega mas disuatu saat nanti kita kan akan memiliki seorang anak , jadi aku mau bantuin ibuk ini mas ,Mas mau kan ? (mbak)
(tersenyum) ya kalau misalnya mbak mau apa boleh buat aku akan menolong ibuk ini , sekarang beritahu kami lokasi anak ibu ?
Baiklah mas ikutin saya mas dan mbaknya , akhirnya kami memasuki hutan , hutan ini sangat gelap dan hujan pun sudah mulai reda hanya aku takutin binatang melata soalnya tanah hutan ini  lagi lembab .
Hei Mbak Btw nama kamu siapa ? Kita belum kenalan lo.....!!”
Oh iya mas perkenalkan nama aku Yura kalau Mas siapa ?
Aku Raizel , salam kenal ya (sambil menyalamin tanganya) .
“Tiba-tiba ibu itu berhenti “ , Ibu kenapa bu kenapa berhenti ?  , Tempatnya disini mas , Coba mas liat itu sambil menunjuk rumah tua yang rapuh dan sangat gelap ? , anak ibu di tempat itu bu ? (Sambil menelan ludah ) .
Bener mas anak saya ada di dalam ayo mas kita masuk kedalam!!
“Bentar bu kata ibu ada harimau mana harimaunya ?
“Tadi ada disini mas mungkin sekarang dia sudah pergi ayo mas kita harus cepat kalau tidak nanti harimau itu datang kembali”
Ibu itu pergi melangkah kerumah tersebut dan aku hanya bisa terdiam dalam lamunan ini pasti ada yang ngak beres “
“Raizel” ayok cepet nanti kamu ketinggalan loh  (yura memanggilku).

Akhirnya kami nyampai dirumah itu dan kami pun masuk kedalamnya ,  Yura menggegam tangan ku sepertinya yura sangat ketakutan melihat rumah ini yang gelap dan mengerikan.
“Dubrak” pintu tertup sangat keras seperti ada seseorang yang menutupnya dengan kencang , Keringatku mulai bercucuran Aneh ini sungguh aneh perasaan ku dari tadi sungguh tidak enak seketika itu ibu itu pun berteriak “Kevin sayang kamu dimana ibu membawa mainan ni untuk kamu? .”
Mainan ? siapa yang dibilang ibu ini mainan “Yura memegang tangan ku dengan kencang dan dia menunjuk salah satu ruangan dan aku melihat anak kecil yang sangat mengerikan dengan rambut yang acak-acakan muka penuh luka dan mata yang melotot melihat ke arah kami .
Ibu apa maksud nya dari semua ini ?
Hahahahahahahhahaha ( ibu itu tertawa cekikikan ) kelian sudah masuk keperangkap ku kelian akan ku jadikan mainan buat anak ku Hahhahahahaha.
Yura ayok lari aku memenggam tangan yura dan berlari menuju pintu keluar , Ah sial pintunya tidak bisa mau terbuka , Kelian tidak akan bisa lari dari sini ibu itu mengambil kampak  dan menuju ke arah kami. Aaaaaaaaaaaa Raizel ayok cepet  (yura menangis dan berteriak histeris ). Aku kembali berlari mencari jalan keluar dari rumah ini akhirnya tiba di dapur aku melihat pintu yang tertutup rapat dan ada  sedikit jebolan di tengah-tengah pintu , Aku mencari  kayu atau besi aku harus keluar dari sini yura kamu cari besi atau kayu cepat!!!
Yura bergegas mencari besi atau kayu di daerah dapur tersebut saat yura membuka lemari kayu tempat pemyimpanan piring-piring disitu terdapat sebuah besi yang lumayan besar dan keras, Ini Raizel besi nya memangnya untuk apa ?
Aku mengambil besi itu dari tangan Yura dan langsung menuju pintu yang sedikit jebol itu ,Saat aku ingin memukul yura berteriak raizel cepet ibu itu sudah melihat kita .
“Hahaha sudah kubilang kelian tidak bisa lari dari sini “
Aku menarik nafas lalu ku ayunkan besi itu dengan sekuat tenaga untuk menghancur kan pintu itu “Brak” pintu itu berkecai pintu kayu yang sudah lapuk makanya gampang saja menghancurkanya.

Aku menarik tangan yura dan berlari sekencang-kencang nya dari rumah itu .
Ibu itu berteriak KELIAN TIDAK AKAN BISA LOLOS , Kelian sudah membuat ku marah kelian menghancurkan rumah ku aku tidak akan membiarkan kelian lolos ibu itu terbang iya dia mengejarku kaki nya tida menyentuh tanah .

Yura ini menghembat lariku , kalau aku tinggalkan dia mungkin aku bisa selamat , Tapi laki-laki sejati tidak akan mungkin meninggalkan seorang wanita , Laki-laki di ciptakan untuk melindungi wanita .
Yura cepet naik di punggungku ?
Haaaa Kenapa ? aku masihmampu berlari?
Cepet naik kamu mau kita mati disini ? kalau aku menggondongmu mungkin lariku bisa tambah laju, udah jangan kebanyakan mikir ayo cepet naik!!!!
Iya-iya aku naik.
Ciluba disini ternyata kelian ? (Ibu)
Sial kita sudah ketahuaan!!
Kelian akan mati disini ibu itu melemparkan kampak nya kearah kami, Untung saja aku bisa mengelaknya tapi lengan ku terkena goresan kampak tersebut “Perih banget” .
Aku melihat kampak itu menancap ke kayu jati ,
Tanpa pikir panjang aku pun lari dan akhirnya kami sampai di luar hutan dan aku melihat bus kota sedang lewat dan kami pun memberhintakanya .
Mau kemana Mbak ,Mas  ? (supir angkot)
Jalan aja terus mas ntar kalau berhenti aku kasih tau ! (Raizel)
Bus itu berlaju dengan cepet dan akhirnya kami sampai di stasiun yang deket dengan rumahnya yura.
Mas kamu nginap dirumah ku aja ya mas ? aku takut kamu kenapa-napa mas.
Aku memegang pipi yura dan aku kecupkan ciuman ke keningnya .
“pipi yura memerah dan dia keluar bus terlebih dulu karena malu “ saat aku ingin keluar tiba tiba yura berteriak dia melihat ibu itu di belakangku .
“Raizeeeeeeeellll” (yura)
AAAAAAAAAAAAAAA( Raizel berteriak)
Bus itu melaju kencang aku melihat kaca dari belakang bus tersebut tiba tiba raizel muncul di kaca belakang dan sambil menghempas kedua tangan nya di kaca tersebut dan dia melihatku dengan penuh rasa ketakutkan saat itu ibu itu muncul menjambak dan menarik rambut raizel lalu menyeratnya.

Hanya teriakan Raizel yang kudengar dan aku melihat ibu itu samar-samar dari kejauhan  dia menunjuk ku dan sambil Memegang.........

Memegang ............

Memegang ........ (aku menangis )


Kepala Raizel.

Comments